Kita adalah kenangan yang
dijatuhkan hujan,
yang disembunyikan awan.
Dan aku ingin mengingatmu, sampai aku lupa cara melupakanmu.
Ketika riuh kenangan tercipta,
aku hanya ingin bersua di mimpimu,
sekadar menepikan debar rindu yang bertabuh.
Di sinilah dulu kita saling bercakap tentang sunyi
Saat kaki rindu berkabut yang kita nyalakan dengan cinta pada sebait
kata-kata.
Nyala yang hampir padam selalu kuperam agar matang tanpa dibakar.
Kubiarkan lewat masanya ranum, hingga getar-getar nya mencair.
Namun, bila sebuah keyakinan telah berpendar,
seperti embun yang terbawa siang.
Jangan kau paksa aku untuk kembali menyiangi akar
yang telah meranggas dimakan kemarau.
Aku takkan kembali terlahir menjadi anak mimpi,
yang hanyut dalam buaian harapan dan genangan cinta.
Dan teruslah mengalir. Aku menantimu di hilir,
tempat segala rasa bermuara
dan semoga kali ini yang kita bawa pulang adalah bahagia.
Selamat ulang tahun BALQIS yang ke Tujuh.
Aku tak pernah lupa bagaimana mengingatmu, dan selalu mendoakanmu.
..................................
..................................
